Jakarta, Pesantren Jawa Tengah. Ketua Umum Pengurus Besar Nadlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi menerima permintaan "maaf" Paus Benediktus XVI dalam pernyataannya yang salah tentang Islam yang mengundang reaksi keras umat Islam di seluruh dunia.
Sebagai orang Islam, itu (permintaan maaf Paus Benediktus XVI, red) wajib menerima permohonan maaf. Meminta maaf itu bagus, tapi menerima maaf itu wajib, kata Hasyim usai acara Temu Pemuka Agama yang digelar PBNU dan Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP)di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Senin (18/9). Hadir Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Kardinal Julius Darmaatmadja, Ketua Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) Pdt Andreas Yewangoe dan Ketua Umum ICRP Djohan Effendi.
Menurut Hasyim, sepanjang permintaan maaf itu tidak berkaitan dengan tindakan kriminal, maka sewajibnya pihak-pihak yang merasa terlukai, termasuk juga dalam hal ini adalah umat Islam, untuk memaafkan. Kalau kriminal, itu harus ada hukumannya. Misalnya, membunuh. Minta maaf kok enak banget. Tapi sepanjang itu kekhilafan (kesalahan, red), maka sewajibnyalah umat Islam memaafkan., ungkapnya.
Sebelumnya, hari Minggu (17/9) lalu, dari Kastil Gandolofo, Italia, Paus Benediktus XVI menyampaikan permintaan maaf secara pribadi atas salah paham akibat pidatonya tentang Islam dan kekerasan.
![]() |
NU Maafkan Paus Benediktus XVI (Sumber Gambar : Nu Online) |
NU Maafkan Paus Benediktus XVI
Hasyim berharap, pasca-permintaan maaf pemimpin tertinggi umat Katolik se-Dunia itu, hubungan antara umat Islam dan umat Katolik, terutama di Indonesia kembali membaik. Pasalnya, menurut Hasyim, selama ini hubungan keduanya cukup baik. Saya kira perlu diperbaiki saja. Karena hubungan Vatikan (Katolik) dengan umat Islam di Indonesia ini cukup bagus, katanya.Sebelumnya, dalam kesempatan yang sama, Ketua Presidium Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Kardinal Julius Darmaatmadja, menyampaikan penyesalan sekaligus permintaan maaf karena ucapan tersebut telah melecehkan dan melukai umat Islam seluruh dunia.
Pesantren Jawa Tengah
Kami (KWI, red) ikut prihatin bersama dengan umat Islam bilamana merasa bahwa Nabi (Muhammad SAW, red) junjungan Anda dihina dan Allah dilecehkan," demikian pernyataan permohonan maaf tertulis tersebut sebagaimana dibacakan oleh Rm Beni Susetyo.Kontroversi dan reaksi atas Paus Benediktus XVI muncul menyusul pernyataannya dalam kuliah umum di Universitas Regensburg, Bavaria, Jerman, 12 September lalu, saat Paus menelaah perbedaan Islam dan Kristen secara historis dan filosofis, dan hubungan kekerasan dengan agama.
Paus Benediktus XVI kemudian secara implisit menyebutkan keterkaitan Islam dengan kekerasan, khususnya dengan jihad atau perang suci.
Paus juga mengutip pernyataan Kaisar Bizantium, Manuel II Palaiologos (1341-1391) saat berdialog dengan seorang Persia terpelajar yang menyatakan bahwa inovasi yang diperkenalkan oleh Nabi Muhammad adalah kejahatan dan tidak berprikemanusian. (rif)
Pesantren Jawa Tengah
Dari (Warta) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/5293/nu-maafkan-paus-benediktus-xviPesantren Jawa Tengah
EmoticonEmoticon